Warga Desa Duren, Kecamatan Gading Probolinggo, cukup potensial memberdayakan kampungnya. Sekumpulan warga disini mendirikan kelompok tani Makmur, yaitu kelompok budidaya ikan air tawar, lele.
Dengan memanfaatkan halaman belakang eks Balai Desa
Duren,
mereka mendirikan petak-petak kolam ikan air tawar untuk budidaya lele.
Uniknya, mereka berhasil membudidaya lele dengan hasil
panen ikan yang berkualitas bagus.
"Kelompok tani ini baru berdiri sekitar dua tahun. Awalnya digagas enam
orang, tujuannya mengajak warga agar mau budidaya ikan tawar dan memanfaatkan
lahan tidur," Abdurahman, salah satu penggagas kelompok tani Makmur,
Abdurahman, begitu ia biasa disapa, menyebutkan,
budidaya ikan lele
ini banyak dijadikan sarana edukasi. Mulai murid PAUD yang bersekolah di eks
balai Desa hingga kunjungan dari desa tetangga.
"Budidaya ikan tawar bukan hanya konsen pada
masalah pakan, melainkan manajemen air. Di sini kami aktif mengontrol untuk
kebersihan air," ucapnya.
Bukan sering mengganti air kolam, melainkan dengan
menerapkan hukum Archimedes. Dimana kotoran ikan yang mengendap dikeluarkan
dulu setiap akan diberikan pakan. Metode ini dikenal sebagai budidaya ikan
dengan central drain.
Sehingga, ikan hanya mengonsumsi pakan yang
diberikan. Air yang digunakan untuk kolam bisa jernih dan sehat untuk
perkembangan ikan lele.
"Ciri-ciri ikan lele yang bagus
adalah lendirnya sedikit, dan bawah perutnya berwarna putih. Ikan kami sudah
pernah uji lab di Boster Center. Ternyata kualitasnya bagus, bahkan layak
ekspor dan dapat sertifikat," papar Abdurahman.
Ia dan sembilan warga yang aktif dalam budidaya
ikan lele ini
tidak hanya mengandalkan makanan dari pabrik. Tetapi, juga meracik sendiri
makanan untuk budidaya lele mereka.
"Pakannya kami juga buat sendiri, dari tepung
ikan, minyak ikan, kedelai, gandum dan suplemen ikan. Mesinnya kami kreasikan
sendiri," terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar